Kamis, 05 Desember 2013

Dari Sampah Kaca, jadi Bisnis yang Menguntungkan




Hingga saat ini, sampah selalu menjadi masalah serius di Indonesia terutama di kota-kota besar seperti Surabaya ini. Dengan pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, sampah yang dulunya di anggap sebagai barang kotor, bau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat beralih fungsi menjadi barang-barang yang bernilai jual tinggi.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, sampah terbagi atas dua bagian pokok, yakni sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik dapat di daur ulang menjadi kompos ataupun di olah menjadi bahan industri energi atau industri bahan bangunan. Sedangkan sampah anorganik bisa di alih fungsikan menjadi bahan-bahan daur ulang (recycling) yang bernilai jual cukup tinggi. 

Daur ulang sendiri merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang berguna yang siap pakai. Daur ulang berfungsi untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi pencemaran lingkungan, mengurangi penggunaan energi, polusi, kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca. Apabila dibandingkan dengan pembuatan barang-barang baru, tentu cara daur ulang ini jauh lebih efektif.
Salah satu bentuk usaha daur ulang adalah daur ulang dari produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk menyulap sampah kaca menjadi bisnis daur ulang dengan cara memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan karena kerajinan yang di buat berbahan baku pecahan kaca. Selain murah, pecahan kaca jg mudah untuk ditemukan.

Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun kerajinan.


Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, mainan, lampu hias, tempat tisu, dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan.
Nah, dari sampah kaca tersebut kita bisa memulai bisnis itu dari sekarang. Selama kita memanfaatkannya dengan bijak, tidak ada salahnya bukan ??

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar